Esai adalah suatu tulisan yang menggambarkan opini
penulis tentang subyek tertentu yang coba dinilainya.
Sebuah esai dasar bisa dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
·
Pertama, pendahuluan yang berisi latar belakang informasi yang
mengidentifikasi subyek bahasan dan pengantar tentang subyek yang akan dinilai
oleh si penulis tersebut.
·
Kedua, tubuh esai yang menyajikan seluruh informasi tentang subyek.
·
Ketiga, adalah bagian akhir yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan
kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa
observasi tentang subyek yang dinilai oleh si penulis.
MASA LALU YANG TAK
TERLUPAKAN
Saya Naufal
Harits Basyari umur 20thn tinggi 173cm dan berat badan 73kg akan menceritan
kisah masa SD saya.
Sejak saya
SD kelas 5 saya sudah hampir bisa mengendarain sepeda motor dan kebetulan salah
satu teman perempuan SD saya mengadakan ulang tahun sehabis pulang sekolah di
rumahnya. Setelah teman saya mengabari semua teman-teman yang dikelas, saya
langsung berpikir akan membawa motor dan itupun pasti akan berjalan lancar. Ehh
ternyata saya tidak diundang L hahaha tenang saudara-saudara saya bercanda kok . . .
orang seganteng seperti saya tidak diundang maka teman-teman tidak pada mau
datang pastinya.
Bel
istirahat pun berbunyi dan sayapun langsung pulang, YAA TIDAKLAH MASA SAMPAI
SEGITUNYA HAHAHAHA. Oke kita kembali ke bel berbunyi. Saat itu saya langsung menghampiri teman saya yang bernama Hanipal,
saya langsung bertanya kepada dia, “pal, nanti bawa motor yuk?” Hanipal
menjawab,”waduh gue pasti ga dibolehin fal sama mama gue”, saya menjawab,” yah
yaudah deh kalo gitu nanti gue usahain bawa motor”.
Bel pulang
pun berbunyi dan disaat itulah imajinasiku makin bertambah, senangpun tak
terpungkiri ketika membayangkan akan membawa motor (maklum anak SD masih alay-alaynya
hahahaha). Sesampai dirumah saya meminta izin sama mama untuk hadir ke ultah
teman saya dan dibolehin, tiba-tiba kenapa disaat saya izin membawa motor saya
langsung grogi. Karena saya masih terngiang dengan asiknya membawa motor
sayapun memberanikan izin ke mama, “mah, naufal bawa motor yaa tapinya?”,
mamaku langsung jawab “ngga! Apa-apaan kamu bawa motor masih SD udah bawa motor
keluar jauh, emang rumah teman kamu dimana?”, saya menjawab “deket kok mah di
pondok cipta” padahal mah di pondok kopi hahahahaha. Mamaku menjawab” tetep
ngga! Mama bilang ngga tetep ngga! Bahaya!. Sayapun langsung meringis nangis
sambil memohon terus agar dibolehin bawa motor. Hampir sejaman aku menangis dan
mohon, akhirnya dibolehin juga sama mama.
Sesampai
dirumah teman yang ultah dengan selamat, saat bermainpun mulai ditaman bermain.
Teman-teman saya ada yang bermain petak umpet, galaksin dan sebagainya. Tapi
berbeda dengan saya, yaa maklum orang keren udah ga level main begituan (ini
masih alay-alaynya yaa hahahaha). Sayapun mulai menyalakan mesin dan
menjalankan motor, saya berkeliling taman disana. Akhirnya yang saya
tunggu-tunggupun datang juga yaitu di bangga-banggakan oleh teman kalau saya
bisa mengendarain teman. Dan dari situ sayapun makin besar kepala, motor saya
kendarainpun saya standingkan untuk dipertunjukkan kepada teman-teman. PUPUS
DAN MALU PUN BERCAMPUR ADUK DI PIKIRANKU, saya tidak tahu bahwa jalan yang saya
jalani berpasir! Terpelsetlah saya dan membuat dagu saya bolong karena terkena
pagar taman. Sakitpun tak kurasakan akibat malu yang teramat besar. Saya
langsung minta telepon mama saya untuk menjemput saya. Setiba mama saya datang,
saya langsung nangis dan meminta maaf dengan mama dan mama sayapun menasehatin
saya lalu memaafkan saya sambil ngeri melihat darah yang mengalir deras didagu
saya. Akhirnya saya dibawa kerumah sakit islam dan dijahit dagu saya hingga 7
jahitan. Berkat pengalaman ini saya tidak alay lagi hingga sekarang. INILAH
PENGALAMAN MALU SAYA.